Cerpen Kehidupan, Kisah nyata
Cerpen Kehidupan dan ini merupakan Cerpen yang di angkat dari Kisah Nyata (NS)...***
Huyy guyss..., Namaku Neni , umurku 17 Tahun, aku duduk di kelas 12 IPA, Aku merupakan siswi yang cukup berprestasi, selalu mengikuti lomba-lomba dan mewakili sekolah kami , prestasiku cukup banyak, aku mempunyai banyak sertifikat dari lomba-lomba yg aku ikuti. Bukan hanya itu sja, aku jg selalu mendapat ranking.. Yah walaupun hanya ranking 2 hehehe...., Teman sebangku, namanya Laleti dialah yang memegang Ranking pertama di kelas, sudah dari kelas 10 semester dua, atau lebih tepatnya ketika dia pindah di sekolah ku, anaknya baik dia selalu menjadi tempat ku untuk bercurhat.
Guyyss..., pernah ngak sih kalian mempunyai perasaan tertekan dan sedih tapi bukan soal cinta ini soal keluarga, pengen pergi dari rumah Tapi ngak bisa.. Mau tau alasannya? Yahh karna seperti inilah Hidup ku.. Terpaksa tersenyum di depan teman2 di kelas.. Terpaksa tersenyum di luar rumah.. Padahal kenyataannya.., hati ku remuk, hancur, tak terelekan Orang tua ku sdh berpisah lama.
Aku hidup bersama ayah dan ibu tiriku.., ibu kandung ku memilih pisah dengan ayah di karenakan Ada orang ketiga di dalam Hubungan Rumah Tangga mereka, aku yang waktu itu masih kecil tak tau apa-apa, ketika hari dimana ibu kami sakit dan ayah kami tak berada di sisi kami... kami hanya bisa memegang tangan ibu kami yang sedang tergeletak sakit tak berdaya.. sungguh waktu itu yg aku bisa lakukan hanyalah menanggis. Tapi skrng ibu bahagia dgn lelaki pilihannya tetapi ketika hari perpisahan itu datang... Aku berserta adik ku yg paling kecil ingin sekali untuk ikut dengan ibu kami, tetapi ayah tdk mengijinkan kami.. Hanya kk perempuan ku yg sekaranglah yg mengikuti ibu.
Hari-hari berlalu... Kini hampir ku menyelesaikan Hari - hari ku di SMA bersama Teman-Teman.. Mungkin hanya di sekolahlah aku bisa tersenyum.. Bisa ceria.. Dan semanggat, beda dengan di rumah..ketika di rumah aku menjadi penyendiri.. Selalu diam di dalam kamar... Ibu tiri ku selalu menyulut akan amarah dari ayah.. Apa lagi ayah adalah orang yg cukup kasar.. Apa-apa sedikit Pllakkkk Plaaakkk Plaaakkk !!!!! Kalian tahu.., seharusnya ketika orangtua mengetahui anaknya mempunyai prestasi yang baguss.. Seharusnya mereka senang.. Tetapi ini tidak.. Ayah ku sampai-sampai waktu itu tidak mengijinkan ku untuk mengikuti Lomba Matematik yang di adakan oleh suatu Universitas di Daerah kami... Betapa terkejutnya hatiku... Apalah daya ku.. Mata ku berlinang air mata.. Sesak dada ku... kenapa?? Kenapa begini?? Itu lah yg ku katakan dalam sanubari ku
Setiap pengambilan rapot sekolah pun bgtu.. Ayah tak pernah datang untuk membawa rapot ku.. Dan untungnya aku bisa mengambilnya sendiri... Dan seharusnya sebagai orang tua laki2.. Seharusnya Ayah senang ketika aku memberitahukan bahwa aku ranking 2 di kelass... Dan ayah hanya merespon datar... Ayah selalu memberi ku uang yang banyak tapi kalian tahu bukan uang yang ku inginkan.. Bukan itu.. Kasih sayang Ayahlah yang aku inginkan... Cinta ayahlah yang ingin aku rasakan.. Kehangantan ibu sudah tak bisa kurasakan sekarang...karena ibu telah pergi meninggalkan kami... Terkadang aku iri dengan Laleti yang mempunyai keluarga yang utuh.. Ayah dan ibu nya selalu memperhatikanya...
Ketika ayah dan ibu tiriku bertengkar... Mereka selalu membawa-bawa nama ibu kandungku... Karena saking emosinya aku mendengar hal itu akupun ikut masuk dalam adu mulut mereka... "Kenapa kalian menyebut2 nama ibu ku??? Dia tdk ada sangkut pautnya dgn masalah kalian..." Dan kalian tahu.. Seketika itu Ayah menamparku... Lalu ku tatap mata ayah dgn air mata berlinang dan ku lontarkan perkataan ini "Tampar sja teruss.. Tampar sampai puass" .....
Mereka selalu bertengkar... Akupun sebagai anak merasa tertekan di rumah.. Aku pun merasa ikut sedih melihat keluarga ku yang seperti.. Aku mencoba membuktikan kepada Ayah dengan semua prestasi yang ku dapatkan dari sekolah tetapi ayah tdk meresponnya...
Untung aku masih berkomunikasi dgn ibu kandung ku.., walaupun kami berbeda daerah sekarang
Ibulah yang menyemangati ku... Sekalipun ayah dan ibu tiriku tdk peduli... Aku tidak peduli.. Aku harus sukses.. Dan membuktikan kepada ayah kalau aku Bisa... Dan dengan usahaku akan ku ambil perhatian ayah dengan kesuksesan ku dan Orang pertama yang ingin ku jemput dan ku bahagiakan adalah ibu kandung ku.πππ
Amanah : jadilah seorang yang tangguh.. Jadilah wanita yang kuat.. Tapaklah masa depan kalian.. Kejarlah impian kalian demi membanggakan orang2 yang kalian sayangi... Tersenyumlah walau hidup ini berat.. Jalanilah hingga hari kebahagian itu tibaπ
Note : Cerpen ini di angkat dari kisah nyata (NS)
Huyy guyss..., Namaku Neni , umurku 17 Tahun, aku duduk di kelas 12 IPA, Aku merupakan siswi yang cukup berprestasi, selalu mengikuti lomba-lomba dan mewakili sekolah kami , prestasiku cukup banyak, aku mempunyai banyak sertifikat dari lomba-lomba yg aku ikuti. Bukan hanya itu sja, aku jg selalu mendapat ranking.. Yah walaupun hanya ranking 2 hehehe...., Teman sebangku, namanya Laleti dialah yang memegang Ranking pertama di kelas, sudah dari kelas 10 semester dua, atau lebih tepatnya ketika dia pindah di sekolah ku, anaknya baik dia selalu menjadi tempat ku untuk bercurhat.
Guyyss..., pernah ngak sih kalian mempunyai perasaan tertekan dan sedih tapi bukan soal cinta ini soal keluarga, pengen pergi dari rumah Tapi ngak bisa.. Mau tau alasannya? Yahh karna seperti inilah Hidup ku.. Terpaksa tersenyum di depan teman2 di kelas.. Terpaksa tersenyum di luar rumah.. Padahal kenyataannya.., hati ku remuk, hancur, tak terelekan Orang tua ku sdh berpisah lama.
Aku hidup bersama ayah dan ibu tiriku.., ibu kandung ku memilih pisah dengan ayah di karenakan Ada orang ketiga di dalam Hubungan Rumah Tangga mereka, aku yang waktu itu masih kecil tak tau apa-apa, ketika hari dimana ibu kami sakit dan ayah kami tak berada di sisi kami... kami hanya bisa memegang tangan ibu kami yang sedang tergeletak sakit tak berdaya.. sungguh waktu itu yg aku bisa lakukan hanyalah menanggis. Tapi skrng ibu bahagia dgn lelaki pilihannya tetapi ketika hari perpisahan itu datang... Aku berserta adik ku yg paling kecil ingin sekali untuk ikut dengan ibu kami, tetapi ayah tdk mengijinkan kami.. Hanya kk perempuan ku yg sekaranglah yg mengikuti ibu.
Hari-hari berlalu... Kini hampir ku menyelesaikan Hari - hari ku di SMA bersama Teman-Teman.. Mungkin hanya di sekolahlah aku bisa tersenyum.. Bisa ceria.. Dan semanggat, beda dengan di rumah..ketika di rumah aku menjadi penyendiri.. Selalu diam di dalam kamar... Ibu tiri ku selalu menyulut akan amarah dari ayah.. Apa lagi ayah adalah orang yg cukup kasar.. Apa-apa sedikit Pllakkkk Plaaakkk Plaaakkk !!!!! Kalian tahu.., seharusnya ketika orangtua mengetahui anaknya mempunyai prestasi yang baguss.. Seharusnya mereka senang.. Tetapi ini tidak.. Ayah ku sampai-sampai waktu itu tidak mengijinkan ku untuk mengikuti Lomba Matematik yang di adakan oleh suatu Universitas di Daerah kami... Betapa terkejutnya hatiku... Apalah daya ku.. Mata ku berlinang air mata.. Sesak dada ku... kenapa?? Kenapa begini?? Itu lah yg ku katakan dalam sanubari ku
Setiap pengambilan rapot sekolah pun bgtu.. Ayah tak pernah datang untuk membawa rapot ku.. Dan untungnya aku bisa mengambilnya sendiri... Dan seharusnya sebagai orang tua laki2.. Seharusnya Ayah senang ketika aku memberitahukan bahwa aku ranking 2 di kelass... Dan ayah hanya merespon datar... Ayah selalu memberi ku uang yang banyak tapi kalian tahu bukan uang yang ku inginkan.. Bukan itu.. Kasih sayang Ayahlah yang aku inginkan... Cinta ayahlah yang ingin aku rasakan.. Kehangantan ibu sudah tak bisa kurasakan sekarang...karena ibu telah pergi meninggalkan kami... Terkadang aku iri dengan Laleti yang mempunyai keluarga yang utuh.. Ayah dan ibu nya selalu memperhatikanya...
Ketika ayah dan ibu tiriku bertengkar... Mereka selalu membawa-bawa nama ibu kandungku... Karena saking emosinya aku mendengar hal itu akupun ikut masuk dalam adu mulut mereka... "Kenapa kalian menyebut2 nama ibu ku??? Dia tdk ada sangkut pautnya dgn masalah kalian..." Dan kalian tahu.. Seketika itu Ayah menamparku... Lalu ku tatap mata ayah dgn air mata berlinang dan ku lontarkan perkataan ini "Tampar sja teruss.. Tampar sampai puass" .....
Mereka selalu bertengkar... Akupun sebagai anak merasa tertekan di rumah.. Aku pun merasa ikut sedih melihat keluarga ku yang seperti.. Aku mencoba membuktikan kepada Ayah dengan semua prestasi yang ku dapatkan dari sekolah tetapi ayah tdk meresponnya...
Untung aku masih berkomunikasi dgn ibu kandung ku.., walaupun kami berbeda daerah sekarang
Ibulah yang menyemangati ku... Sekalipun ayah dan ibu tiriku tdk peduli... Aku tidak peduli.. Aku harus sukses.. Dan membuktikan kepada ayah kalau aku Bisa... Dan dengan usahaku akan ku ambil perhatian ayah dengan kesuksesan ku dan Orang pertama yang ingin ku jemput dan ku bahagiakan adalah ibu kandung ku.πππ
Amanah : jadilah seorang yang tangguh.. Jadilah wanita yang kuat.. Tapaklah masa depan kalian.. Kejarlah impian kalian demi membanggakan orang2 yang kalian sayangi... Tersenyumlah walau hidup ini berat.. Jalanilah hingga hari kebahagian itu tibaπ
Note : Cerpen ini di angkat dari kisah nyata (NS)
Komentar
Posting Komentar